Followers

Saturday 29 August 2015

ANTARA HARTA DAN PESTA
       Manusia begitu cinta kesenangan dunia. Yang dimaksud kesenangan dunia apa saja yang disenangi nafsu manusia. Kesenangan akan kehidupan dunia yang berlebih membuat manusia jatuh pada sikap hidonisme. Sebuah pandangan hidup yang menganggap kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
          Akibat pola pikir yang salah inilah banyak manusia yang menghalalkan segala cara. Yang penting menghasilkan pundi-pundi fulis. Nggak peduli halal atau haram. Nggak peduli merugikan orang lain atau tidak. Nggak peduli sesuai norma agama dan masyarakat atau tidak.
       Baru-baru ini kita dihebohkan dengan mencuatnya kasus protitusi online. Nggak tanggung-tanggung tarifnya juga selangit. Bayangkan, 8o sampai 100 juta lebih, hanya untuk urusan senang-senang satu dua jam. Bayangkan kita, tentu hanya mereka yang beruang alias berdompet panjang yang menjadi peminatnya. Para kongkomerat yang sudah bingung mau buat apa tumpukan uangnya. Bisa jadi pula itu uang panas hasil dari korupsi.
       Dari data yaang beredar, sang mucikari RA yang tertangkap belum lama ini memiliki ratusan pekerja seks yang siap ditawarkan kepada para lelaki hidung belang. Dengan terkuaknya masalah ini, semakin tergambar jelas, betapa kerusakan moral, terutama pornografi dan perzinahan begitu mengerikan. Belum lagi peredaran narkoba yang juga tidak kalah mengerikannya. Baru-baru ini polisi berhasil menangkap sindikat pengedar ganja. Sebanyak 2,1 ton ganja kering senilai 6,3 miliar rupiah yang diduga berasal dari aceh berhasil disita dari sembilan orang tersangka yang teancam pidana maksimal hukuman mati.
       Ini ibarat lingkaran setan. Mereka mengedarkan barang haram untuk meraup pundi-pundi uang. Setelah uang dikantong, acara berikutnya tidak jauh dari urusan senang-senang. Yang pasti, perputaran uang haram itu, termasu dalam "bisnis perzinahan", baik bagi mucikari alias germo maupun si wanita penghibur ujung-ujungnya untuk memenuhi hasrat kesenangan materi. Setelah uang digenggam, pesta dan pesta akan terus menghiasi hidupnya. Masyaallah.
       Kebiasaan hidup berfoya-foya dengan segala gemerlap dunia sejatinya menyakiti perasaan orang-orang yang hidup dalam jeratan kemiskinan. Bagi mereka uang 1000 atau 2000 saja begitu berharga. Untuk mendapatkannya harus memeras keringat banting tulang siang dan malam. Bahkan, kalu kita liat program "Orang-orang Pinggiran" disebuah stasiun televisi swasta, begitu berat perjuangan hidup mereka. Tempat tinggal yang tidak layak, anak-anak yang putus sekolah, makan yang hanya nasi dan garam.
       Berhati-hatilah mereka yang dititipi harta yang lebih. Godaan dan peluang untuk bebuat dosa lebih besar. Hisapun diakhirat lebih berat. Mari kita lindung diri dan keluarga dari godaan kesenangan dunia yang telah mengurung kita. Jangan sampai kita menggadaikan agama dan akhirat kita dengan kesenangan sesaat.    

No comments:

Post a Comment